Sejarah Perkembangan Sharp Hingga Meredupnya
Sharp Corporation (シャープ株式会社 Shāpu Kabushiki-gaisha?) (TYO:
6753, LuxSE: SRP) merupakan sebuah perusahaan multinasional yang menghasilkan
berbagai macam produk elektronik. Didirikan pada tahun 1912. Bermarkas di
Osaka, Jepang. Perusahaan ini mempekerjakan 56.000 pekerjanya pada tahun 2008.
PT. Sharp Electronics Indonesia yang disingkat PT.
SEID yang semula bernama PT. Sharp Yasonta Indonesia adalah perusahaan yang
bergerak di bidang Industri elektronik. Perusahaan dan pabrik PT. Sharp
Electronics Indonesia berlokasi di Jalan Swadaya IV, Kelurahan
Rawaterate, Pulogadung, Jakarta. Ruang lingkup perusahaan meliputi bidang
industri barang-barang elektronik. Perusahaan memperoleh lisensi penggunaan
merek “SHARP” untuk barang hasil produksinya berupa televisi, lemari es, mesin
cuci, audio dan air conditioner
.
PT. Sharp Electronics Indonesia dalam membina
kerjasama dengan Perusahaan lain menggunakan system Original Equipment
Manufacturing (OEM)
.
Dimana perusahaan menerima pesanan atau joborder,
memproduksi dan menjual ke perusahaan lain.
Dalam penjualan ekspor umumnya dilakukan melalui PT.
Sharp Yasonta Antarnusa sebagai distributor sekaligus perusahaan afiliasi.
Perusahaan mengadakan perjanjian lisensi merek dagang dan teknik Pembuatan
produk elektronik dengan Sharp Corporation. Dari perjanjian tersebut,
perusahaan diwajibkan membayar royalti dalam jumlah tertentu berdasarkan hasil
penjualan. Perjanjian yang baru, ditandatangani pada 3 Agustus 1995, dimana
Perusahaan diwajibkan untuk membayar 25.000.000
rupiah untuk ahli teknologi baru.
Dua perusahaan yaitu PT. Sharp Yasonta Indonesia
sebagai perusahaan Pabrikasi dan PT. Sharp Yasonta Antarnusa sebagai perusahaan
distributor/pemasar digabung/merger per tanggal efektif 1 Mei 2005 menjadi
perusahaan dengan nama PT. Sharp Electronics Indonesia (SEID).
Falsafah dan Kredo Usaha Selain berusaha untuk
mengembangkan dan memproduksi alat-alat elektronik serta meluaskan volume
usaha, PT. Sharp Electronics Indonesia juga berpartisipasi dalam peningkatan
budaya, kebajikan dan kesejahteraan manusia didunia sesuai dengan misi
Sharp yang terdiri dari falsafah dan kredo usaha Sharp.
Isinya antara lain sebagai berikut :
Falsafah usaha
Perusahaan tidak hanya meluaskan volume usaha,
tetapi dengan teknologi inovasi yang unik, perusahaan bertekad untuk
berpartisipasi dalam peningkatan budaya, kebajikan dan kesejahteraan manusia
didunia.
Tujuan korporasi perusahaan adalah untuk tumbuh
bersama dengan para karyawan, memajukan dan membantu mereka untuk meraih
seluruh potensi serta meningkatkan taraf hidup. Kemakmuran masa
depan perusahaan berkaitan langsung dengan kemakmuran dari pelanggan, penjual
dan pemegang saham serta seluruh anggota keluarga Sharp.
Kredo usaha
Korporasi Sharp berpegang pada dua prinsip utama
yaitu kejujuran dan kreatifitas. Berdasarkan janji perusahaan terhadap prinsip
tersebut, diusahakan agarhasil usaha perusahaan dapat memberikan kepuasan nyata
kepada orang lain, serta memberikan sumbangan yang
bermanfaat kepada masyarakat.
Kejujuran adalah dasar utama etika manusia, selalu
bersikap jujur.
Harmoni memberikan kekuatan, saling mempercayai dan
dapat bekerja sama. Kesopanan adalah suatu kebaikan, selalu sopan santun dan
saling menghormati.
Kreatifitas membawa kemajuan, tetap menyadari adanya
kebutuhan untuk inovasi dan perbaikan. Keberanian merupakan prinsip hidup
yang berguna, menerima setiap tantangan dengan sikap yang positif.
Dua perusahaan elektronik raksasa asal Jepang telah
membukukan kerugian pada akhir kuartal tiga kemarin. Di antaranya adalah
Panasonic dan Sharp yang diperkirakan mengalami kerugian hingga USD 15,2 miliar
(Rp 146 triliun) pada tahun keuangan 2011-2012.
Alih-alih menyebutkan bahwa kerugian tersebut akibat
apresiasi yen, kerugian tersebut terbukti bahwa ada kesalahan dalam investasi
inovasi dan teknologi perusahaan-perusahaan tersebut.
Menurut berita
yang dilansir dari CNN, selama beberapa tahun, konsumen elektronik
Jepang telah berinvestasi diantara berlebihan dan terlalu kecil.
Di tahun 1980, saat Jepang melawan produsen Amerika
Serikat, AS diherankan dengan jumlah uang yang diinvestasikan untuk riset dan
pengembangan agar menghasilkan teknologi yang lebih baru dan pengolahan yang
lebih baik. Hal tersebut ditujukan untuk kebutuhan jangka panjang.
Namun, sekarang Jepang malah melakukan pemborosan.
Sejak tahun 2000, produsen elektronik asal Korea Selatan, Samsung, telah
mengalokasikan rata-rata 12 persen dari penjualan untuk investasi modal. Jumlah
tersebut dua kali lebih banyak dibandingkan dengan Panasonic, Sony dan Sharp.
Pada saat Jepang telah berinvestasi, biasanya
ditempatkan pada area yang salah seperti televisi layar datar dan panel surya
di mana kompetitor bisa membuatnya dengan biaya yang lebih murah.
Contohnya adalah kasus Sharp. Perusahaan tersebut
berusaha fokus dari TV dan panel surya menjadi monitor layar datar dengan
ukuran kecil untuk ponsel pintar dan komputer tablet. Namun, usaha tersebut
termasuk ketinggalan dibandingkan rivalnya. "Masalah Sharp lebih dari
pembiayaan secara temporer dan keberlanjutan bisnisnya," ujar analis
kredit dari Nomura, Toshihiro Uomoto kepada CNN.
Presiden Direktur Panasonic yang baru dilantik,
Kazuhiro Tsuga terpaksa melaksanakan kebijakan baru, yaitu setiap divisi
mempunyai pendapatan sendiri.
Sementara Sony memilih untuk memperkecil porsi
bisnis di televisi dan akan fokus kepada teknologi gambar, video games dan
ponsel pintar.
Langkah tersebut memberikan sedikit pencerahan.
"Kami melihat kemungkinan yang kuat pada perputaran strategi produk
perusahaan tersebut," ujar analis ekuitas Nomura, Shiro Mikoshiba.
Produk Sharp
Indonesia
Produk dari Sharp Indonesia nan menjadi
favorit konsumen ialah televisi. Ya, televisi Sharp sangat populer di kalangan
masyarakat. Keberadaannya pun diakui dengan diraihnya penghargaan top
brand dan best brand buat kategori televisi. Berikut ini daftar
produk Sharp Indonesia.
Alexander (TV LCD).Alexander Slim (TV).Piccolo
Slim (TV).IIOTO (TV).Lemari es.Mesin cuci.Penyejuk udara atau AC ( Air
Conditioner ).DVD Player.Home Theater.Blender.Microwave.Rice Cooker.Water
Dispenser.Oven listrik.Setrika listrik.
Faktor Kegagalan
Selain krisis global, persaingan juga
menyebabkan Sharp terpuruk. Sharp sebagai pembuat LCD TV terbesar ketiga di
dunia mendapat tantangan dari Samsung Electronics Co Ltd dan LG Electronics Inc
dari Korea yang beruntung karena mata uangnya tidak terlalu bergolak
Sharp Corp mengalami kerugian akibat
jatuhnya harga flat panel TV dan menguatnya yen. Operasi tahunan pertama jebol.
Old Nation Error dengan aspek demografi. Jepang
adalah negeri yang menua. Maksudnya, lebih dari separo penduduk Jepang berusia
diatas 50 tahun. Implikasinya : mayoritas Senior Manager di beragam perusahaan
Jepang masuk dalam kategori itu. Kategori karyawan yang sudah menua. Disini
hukum alam berlaku. Karyawan yang sudah menua, dan bertahun-tahun bekerja pada
lingkungan yang sama, biasanya kurang peka dengan perubahan yang berlangsung
cepat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar