-INI BUAT MEMBUAT POSTINGAN MUNCUL DIBERANDA HANYA JUDULNYA SAJA Quote: --warna pda kolom --

Minggu, 17 April 2016

sejarah sharp





Sejarah Perkembangan Sharp Hingga Meredupnya

Sharp Corporation (シャープ株式会社 Shāpu Kabushiki-gaisha?) (TYO: 6753, LuxSE: SRP) merupakan sebuah perusahaan multinasional yang menghasilkan berbagai macam produk elektronik. Didirikan pada tahun 1912. Bermarkas di Osaka, Jepang. Perusahaan ini mempekerjakan 56.000 pekerjanya pada tahun 2008.
PT. Sharp Electronics Indonesia yang disingkat PT. SEID yang semula bernama PT. Sharp Yasonta Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri elektronik. Perusahaan dan pabrik PT. Sharp Electronics Indonesia  berlokasi di Jalan Swadaya IV, Kelurahan Rawaterate, Pulogadung, Jakarta. Ruang lingkup perusahaan meliputi bidang industri barang-barang elektronik. Perusahaan memperoleh lisensi penggunaan merek “SHARP” untuk barang hasil produksinya berupa televisi, lemari es, mesin cuci, audio dan air conditioner
.
PT. Sharp Electronics Indonesia dalam membina kerjasama dengan Perusahaan lain menggunakan system Original Equipment Manufacturing (OEM)
.
Dimana perusahaan menerima pesanan atau joborder, memproduksi dan menjual ke perusahaan lain.
Dalam penjualan ekspor umumnya dilakukan melalui PT. Sharp Yasonta Antarnusa sebagai distributor sekaligus perusahaan afiliasi. Perusahaan mengadakan perjanjian lisensi merek dagang dan teknik Pembuatan produk elektronik dengan Sharp Corporation. Dari perjanjian tersebut, perusahaan diwajibkan membayar royalti dalam jumlah tertentu berdasarkan hasil penjualan. Perjanjian yang baru, ditandatangani pada 3 Agustus 1995, dimana
Perusahaan diwajibkan untuk membayar 25.000.000 rupiah untuk ahli teknologi baru.
Dua perusahaan yaitu PT. Sharp Yasonta Indonesia sebagai perusahaan Pabrikasi dan PT. Sharp Yasonta Antarnusa sebagai perusahaan distributor/pemasar digabung/merger per tanggal efektif 1 Mei 2005 menjadi perusahaan dengan nama PT. Sharp Electronics Indonesia (SEID).
Falsafah dan Kredo Usaha Selain berusaha untuk mengembangkan dan memproduksi alat-alat elektronik serta meluaskan volume usaha, PT. Sharp Electronics Indonesia juga berpartisipasi dalam peningkatan budaya, kebajikan dan kesejahteraan manusia  didunia sesuai dengan misi Sharp yang terdiri dari falsafah dan kredo usaha Sharp.



Isinya antara lain sebagai berikut :
Falsafah usaha
Perusahaan tidak hanya meluaskan volume usaha, tetapi dengan teknologi inovasi yang unik, perusahaan bertekad untuk berpartisipasi dalam peningkatan budaya, kebajikan dan kesejahteraan manusia didunia.
Tujuan korporasi perusahaan adalah untuk tumbuh bersama dengan para karyawan, memajukan dan membantu mereka untuk meraih seluruh potensi serta  meningkatkan taraf  hidup. Kemakmuran masa depan perusahaan berkaitan langsung dengan kemakmuran dari pelanggan, penjual dan pemegang saham serta seluruh anggota keluarga Sharp.
Kredo usaha
Korporasi Sharp berpegang pada dua prinsip utama yaitu kejujuran dan kreatifitas. Berdasarkan janji perusahaan terhadap prinsip tersebut, diusahakan agarhasil usaha perusahaan dapat memberikan kepuasan nyata
kepada orang lain, serta memberikan sumbangan yang bermanfaat kepada masyarakat.
Kejujuran adalah dasar utama etika manusia, selalu bersikap jujur.
Harmoni memberikan kekuatan, saling mempercayai dan dapat bekerja sama. Kesopanan adalah suatu kebaikan, selalu sopan santun dan saling menghormati.
Kreatifitas membawa kemajuan, tetap menyadari adanya kebutuhan untuk inovasi dan perbaikan. Keberanian merupakan prinsip  hidup yang berguna, menerima setiap tantangan dengan sikap yang positif.

Dua perusahaan elektronik raksasa asal Jepang telah membukukan kerugian pada akhir kuartal tiga kemarin. Di antaranya adalah Panasonic dan Sharp yang diperkirakan mengalami kerugian hingga USD 15,2 miliar (Rp 146 triliun) pada tahun keuangan 2011-2012.
Alih-alih menyebutkan bahwa kerugian tersebut akibat apresiasi yen, kerugian tersebut terbukti bahwa ada kesalahan dalam investasi inovasi dan teknologi perusahaan-perusahaan tersebut.
Menurut berita yang dilansir dari CNN, selama beberapa tahun, konsumen elektronik Jepang telah berinvestasi diantara berlebihan dan terlalu kecil.

Di tahun 1980, saat Jepang melawan produsen Amerika Serikat, AS diherankan dengan jumlah uang yang diinvestasikan untuk riset dan pengembangan agar menghasilkan teknologi yang lebih baru dan pengolahan yang lebih baik. Hal tersebut ditujukan untuk kebutuhan jangka panjang.
Namun, sekarang Jepang malah melakukan pemborosan. Sejak tahun 2000, produsen elektronik asal Korea Selatan, Samsung, telah mengalokasikan rata-rata 12 persen dari penjualan untuk investasi modal. Jumlah tersebut dua kali lebih banyak dibandingkan dengan Panasonic, Sony dan Sharp.
Pada saat Jepang telah berinvestasi, biasanya ditempatkan pada area yang salah seperti televisi layar datar dan panel surya di mana kompetitor bisa membuatnya dengan biaya yang lebih murah.
Contohnya adalah kasus Sharp. Perusahaan tersebut berusaha fokus dari TV dan panel surya menjadi monitor layar datar dengan ukuran kecil untuk ponsel pintar dan komputer tablet. Namun, usaha tersebut termasuk ketinggalan dibandingkan rivalnya. "Masalah Sharp lebih dari pembiayaan secara temporer dan keberlanjutan bisnisnya," ujar analis kredit dari Nomura, Toshihiro Uomoto kepada CNN.

Presiden Direktur Panasonic yang baru dilantik, Kazuhiro Tsuga terpaksa melaksanakan kebijakan baru, yaitu setiap divisi mempunyai pendapatan sendiri.
Sementara Sony memilih untuk memperkecil porsi bisnis di televisi dan akan fokus kepada teknologi gambar, video games dan ponsel pintar.
Langkah tersebut memberikan sedikit pencerahan. "Kami melihat kemungkinan yang kuat pada perputaran strategi produk perusahaan tersebut," ujar analis ekuitas Nomura, Shiro Mikoshiba.

Produk Sharp Indonesia
Produk dari Sharp Indonesia nan menjadi favorit konsumen ialah televisi. Ya, televisi Sharp sangat populer di kalangan masyarakat. Keberadaannya pun diakui dengan diraihnya penghargaan top brand dan best brand buat kategori televisi. Berikut ini daftar produk Sharp Indonesia.
Alexander (TV LCD).Alexander Slim (TV).Piccolo Slim (TV).IIOTO (TV).Lemari es.Mesin cuci.Penyejuk udara atau AC ( Air Conditioner ).DVD Player.Home Theater.Blender.Microwave.Rice Cooker.Water Dispenser.Oven listrik.Setrika listrik.


Faktor Kegagalan

Selain krisis global, persaingan juga menyebabkan Sharp terpuruk. Sharp sebagai pembuat LCD TV terbesar ketiga di dunia mendapat tantangan dari Samsung Electronics Co Ltd dan LG Electronics Inc dari Korea yang beruntung karena mata uangnya tidak terlalu bergolak

Sharp Corp mengalami kerugian akibat jatuhnya harga flat panel TV dan menguatnya yen. Operasi tahunan pertama jebol.

Old Nation Error dengan aspek demografi. Jepang adalah negeri yang menua. Maksudnya, lebih dari separo penduduk Jepang berusia diatas 50 tahun. Implikasinya : mayoritas Senior Manager di beragam perusahaan Jepang masuk dalam kategori itu. Kategori karyawan yang sudah menua. Disini hukum alam berlaku. Karyawan yang sudah menua, dan bertahun-tahun bekerja pada lingkungan yang sama, biasanya kurang peka dengan perubahan yang berlangsung cepat




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

--warnawarni link--