-INI BUAT MEMBUAT POSTINGAN MUNCUL DIBERANDA HANYA JUDULNYA SAJA Quote: --warna pda kolom --

Senin, 18 April 2016

sejarah panasonic






Sejarah Perkembangan Panasonic Hingga Meredupnya

Panasonic Corporation (パナソニック株式会社, Panasonikku Kabushiki-gaisha) (TYO: 6752, NYSE: PC) adalah sebuah produsen elektronik Jepang yang berbasis di Kadoma, Prefektur Osaka, Jepang.
Perusahaan ini didirikan oleh Konosuke Matsushita pada 1918, dengan produk pertamanya adalah soket lampu dupleks. Pada 1927, perusahaan ini memproduksi lampu sepeda, produk pertama mereka yang dipasarkan dengan merek National. Sejak itu, Matsushita telah menjadi produsen elektronik terbesar di Jepang dan berkompetisi dengan Sony, Thomson, dan Philips.
Dengan semangat nasionalisme untuk membuat sebuah alat komunikasi bagi bangsa Indonesia, pada tahun 1954 Drs. H Thayeb Moh.Gobel mendirikan PT Transistor Radio Manufacturing di Cawang, Jakarta yang merupakan pelopor dari Pabrik Radio Transistor pertama di Indonesia dengan brand “Tjawang”.
Tahun 1957, Drs, Thayeb Moh Gobel menerima beasiswa Colomba Plan dimana dia melanjutkan studi ke Jepang dan bertemu dengan Mr. Konosuke Matsushita, pendiri dari Masushita Electric Indrustrial Co.Ltd. Hingga di tahun 1960 Drs. H. Thayeb Moh.Gobel atas nama PT Transistor Radio Manufacturing menandatangi perjanjian kerjasama " Technical Assistance Agreement" dengan Matsushita Electric Industrial Co. Ltd, (Jepang).
Bisnis pun semakin berkembang dan hingga akhirnya pada tanggal 27 Juli 1970 terbentuklah Joint Venture dengan Panasonic Corporation dibawah PT National Gobel yaitu perusahaan penyedia peralatan rumah tangga.
Hingga tahun 1991 didirikan PT National Panasonic Gobel yang merupakan satu satunya agen retail NABEL dan MGBI dan PT Matsushita Kotobuki Electric Indonesia yang mengekspor VCR, CD-ROM, dan TV.
Pada tahun 2004, merek “National “ bertransformasi menjadi “Panasonic” dan nama perusahaan juga berganti menjadi PT Panasonic Gobel Indonesia. Panasonic menjadi salah satu merek terkenal di Indonesia. Berbagai macam produk elektronik yang dijual meliputi digital AV, kesehatan dan kecantikan, komunikasi, kehidupan pusat inovasi, peralatan rumah, AV profesional, dan solusi bisnis.
Sebagai produsen semikonduktor, Matsushita merupakan salah satu dari 20 pemimpin penjualan semikonduktor terbesar dunia.

Perkembangan Panasonic

Tahun 1957
Drs. Thayeb Moh.‘Gobel’ menerima beasiswa Colombo Plan. Saat itu ia sedang melanjutkan studi di Jepang dimana ia bertemu dengan Mr.Konosuke Matsushita, pendiri dari Matsushita Electric Industrial Co., Ltd.
Tahun 1960
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Teknikal antara PT Transistor Radio Manufacturing dan Matsushita Electric Industrial Co., Ltd.(Jepang).
Tahun 1962
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Teknikal tersebut, PT Transistor Radio Manufacturing memproduksi televisi tanpa warna pertama di Indonesia,  yang bertujuan  untuk   memungkinkan masyarakat Indonesia menonton Asian Games (Jakarta). Produk pertama diberikan kepada Ibu negara, Ibu Fatmawati Soekarno.
Tahun 1970
Mendirikan PT National Gobel (Perangkat Elektronik Rumah Tangga).

Tahun 1974
Mendirikan PT. Met Gobel, sebuah pabrik lokal yang menunjang aktifitas perdagangan dan produk-produk impor dari Matsushita ke Indonesia. Mereka mengimpor baik produk-produk elektronik kebutuhan konsumen dan produk- produk elektronik kebutuhan kerja, seperti alat-alat elektronik penyiaran dan pabrik, yang tidak diproduksi oleh PT. National Gobel.

Tahun 1979
Mendirikan Matsushita Gobel Education Foundation (Yayasan Pendidikan). Misinya adalah untuk meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Tahun 1981
Drs. H.Thayeb Moh. ‘Gobel’ menerima penghargaan Kun Santo Zuikosho dari Pemerintah Jepang atas usahanya untuk membangun dan memelihara hubungan diplomatik bilateral antara Jepang dan Indonesia dalam bidang sosial budaya, komunikasi, dan perdagangan.
Tahun 1985
Menerima penghargaan “Upakarti” dari Pemerintah Indonesia atas usahanya menunjang wiraswastawan menengah kebawah.

Tahun 1987
Mendirikan PT Matsushita Gobel Battery Industry (manggan, lithium, koin, senter).

Tahun 1990
Masa ini ditandai dengan perkuatan Matsushita Gobel Group. Sejumlah banyak pabrik dan perusahaan retail didirikan.

Tahun 1991
PT National Panasonic Gobel (Satu-satunya agen retail NABEL dan MGBI) PT Matsushita Kotobuki Electronic Indonesia (mengekspor VCR, CD-ROM, dan TV).

Tahun 1992 – 1993
PT Batam Matsushita Battery (Batere NICAD) PT Panasonic Gobel Electronics Components (komponen keramik, speaker, produk induktif, dan produk-produk terkait lainnya) Bersama dengan Matsushita Electric Works, Ltd. mendirikan PT Matsushita Gobel Electric Works Manufacturing (fikstur pencahayaan, komponen, alat perkabelan). PT Matsushita Denko Gobel (retail dan distribusi MABEL.

Tahun 1998
MEI mendirikan PT Matsushita Kotobuki Electronics Peripherals Indonesia (MKPI) di Batam yang merakit produk-produk tambahan untuk komputer; Memberikan kontribusi untuk kualitas dan profesionalisme Televisi Indonesia dengan mengadakan Panasonic Awards sejak 1997; Bersama dengan Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia menyediakan pusat pelayanan kesehatan dan fasilitas-fasilitas untuk masyarakat industri sekitar.


Tahun 2000
Perpanjangan hubungan kerjasama Matsushita-Gobel dalam PT National Gobel; dan Bersama dengan Iwan Tirta mendukung pelestarian Kerajinan Batik Tradisional; dan Memberikan sumbangsih untuk pengembangan sumber daya manusia melalui Beasiswa Panasonic dan National Gobel yang dibagi menjadi dua kategori: untuk mahasiswa S1 di Indonesia dan mahasiswa S2/S3 di Jepang.
Tahun 2003
Kunio Nakamura, direktur MEI, menerima “Bintang Jasa Pratama”, Keberhasilan Pemerintah Indonesia yang tertinggi untuk Industri Swasta Jepang atas usahanya mengembangkan industri Indonesia.


TV & produk digital
    Viera, TV plasma dan TV LCD
    Quintrix F, TV CRT
    Lumix, kamera digital

AC
Envio, AC sekaligus Air Purifier
aLowa+, AC rendah watt
Super Ionizer, AC Ionizer, Organix, AC yang mengandung ekstrak tumbuhan Wasabia Japonica

Lemari Es atau Kulkas
    aLowa+, lemari es 1 pintu yang rendah watt
    Safir, lemari es 2 pintu
    Magic Top

Mesin cuci
    aLowa+, mesin cuci 2 tabung yang rendah watt
    Eco Drive Inverter, mesin cuci 1 tabung dengan teknologi Inverter yang hemat listrik.
    Aquabeat, mesin cuci 1 tabung

Faktor Kegagalan

mempertahankan kebudayaan yang salah
Perusahaan Jepang terkenal dengan budaya harmoni dan konsensus yang kental. Konsensus di sini adalah memutuskan apa pun sesuai dengan kesepakatan orang banyak. Sebenarnya tak ada yang salah, namun ketika apa pun dilakukan dengan berbasis kepada konsensus, maka banyak waktu produktif yang habis terbuang.

Diambil dari berbagai narasumber, dikatakan jika perusahaan Jepang bisa rapat berminggu-minggu hanya untuk memutuskan produk yang bakal diluncurkan. Ketika selesai, mereka pun terbengong-bengong dengan produk-produk kompetitor yang justru meluncurkan barang-barang yang satu level di atas mereka.

Era seperti sekarang ini teknologi tengah berkembang sangat pesat. Tidak bisa membuang-buang waktu hanya untuk memutuskan satu atau dua hal. Lantaran tetap mempertahankan hal-hal seperti ini, perusahaan Jepang pun jarang melakukan inovasi





1 komentar:

  1. bolavita

    Agen Bolavita - Sportbook - Casino - Togel - SabungAyam - Poker - Bola Tangkas
    1. agenpialadunia2018-blog.logdown.com

    BalasHapus

--warnawarni link--